PuriTasik Madu. Karena pariwisata Bali Bulan Di Atas Lovina, s astrawan Sunaryono. di tahun 1953 silam, yakni berada di Hotel. Puri M anggala. Hotel Puri Manggala ini. adalah saksi
HotelBulan Madu Boracay: Temukan 25.636 ulasan wisatawan, foto asli lengkap dengan alamat dan peta dan harga murah untuk Hotel Bersama Pasangan di Boracay dalam Tripadvisor.
NamaDatok Ong Bila dilihat mal ini pernah eksis di awal tahun 2000-an, kini tampak sepi Hari ni awak nampak serabut dan sepi ALA-ALA MAK DATIN :D Fed up, the younger one grabbed the other, pulled her into a room, and locked the door despite the man's protests .
Pengembanganstrategi stick simulation dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas X SMA / Khoirul Huda. Rs 808.30107 HUD p. Author: Huda, Khoirul . Publisher: Year: 2011. Pengembangan panduan pelatihan keterampilan mengelola emosi dengan pendekatan cognitive behavior modification (CBM) untuk siswa SMA / Endang Sri Winarti. Rt 155.5124 WIN p
a wahab sudinata, npm: 129313015 and co.promotor:, prof.dr.h.mashudish.,mh (2018) fungsi pelayanan aparat pemerintah daerah kabupaten/kota di lingkungan daerah provinsi jawa barat dalam bidang kependudukan dan catatan sipil. disertasi(s3) thesis, universitas pasundan. aam amiruddin, mik (2018) aam amiruddin. _, magister ilmu komunikasi.
JPUdiminta membuktikan terdakwa sedang mengemban tugas perseorangan atau korporasi.
. Mencari di ratusan situs wisata guna menemukan harga terbaik untuk AndaUrut berdasarkanHarga TerhematProperti diperingkatkan menggunakan data Tripadvisor eksklusif, termasuk peringkat wisatawan, konfirmasi ketersediaan dari mitra kami, harga, popularitas pemesanan, lokasi, dan preferensi pengguna WisatawanHotel berperingkat tertinggi di Tripadvisor didasarkan pada ulasan ke pusat kotaLihat properti terdekat dengan pusat kota terlebih dulu yang telah dikonfirmasikan ketersediaannya untuk tanggal yang dipilih dari mitra kamiMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 1 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 2 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 3 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 4 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 5 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 6 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 7 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 8 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 9 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 10 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 11 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 12 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 13 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 14 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 15 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoDestinasi populer untuk Hotel Bulan MaduSebagai salah satu ibu kota mode dunia, Milan menawarkan kesempatan belanja tanpa batas. Dapatkan produk kulit berkualitas di Brera dan kunjungi butik eksklusif nan mahal di Via Monte Napoleone. Mosaik cantik dan kubah kaca di Galleria Vittorio Emanuele II akan membuat pengunjungnya merasa seperti berjalan di dalam lukisan. Luangkan waktu untuk beristirahat sambil melihat Duomo yang terkenal, lalu tonton pertunjukan di La Scala. Setelah menonton opera, kunjungi distrik Navigli yang semakin hidup di malam bagi para pemain ski dan pendaki, puncak-puncak mengagumkan ini termasuk Matterhorn yang terkenal, memiliki ketinggian antara hingga kaki dan tersebar di tiga per lima wilayah negara ini. Banyaknya gletser, lembah indah dan danau alpin yang cantik menambah daya tarik visual kawasan ini. Kereta Glacier Express berjalan selama 7,5 jam melalui Pegunungan Alpen Swiss dari Zermatt ke St. Moritz, melewati desa-desa indah seperti di negeri dongeng dan lebih dari 291 jembatan di sepanjang roti cokelat di kafe pinggir jalan, bersantai setelah berjalan-jalan di sepanjang sungai Seine, dan mengagumi ikon kota seperti Menara Eiffel dan Arc de Triomphe… suasana Paris yang sempurna menggabungkan kesenangan dan kemeriahan, dengan cukup waktu untuk mencicipi hidangan lezat dan melihat pameran di Louvre. Rasakan keagungan Notre Dame, nikmati belanja murah di Marché aux Puces de Montreuil atau, untuk pencinta kuliner, di Marché Biologique Raspail, lalu tutup hari dengan melihat pertunjukan di Moulin benar-benar kota sepeda, meskipun mengendarai sepeda di jalan berliku mungkin sedikit membingungkan. Anda tidak akan kecewa jika memilih berjalan kaki. Kanal beraliran pelan dapat menjadi latar sempurna untuk penelusuran lapangan Jordaan dan Rembrandtplein. Coba kunjungi Red Light District kawasan prostitusi jika harus, hanya agar dapat berkata jika Anda pernah mendatanginya. Anne Frank House adalah salah satu pengalaman paling menyentuh yang dapat dirasakan wisatawan, dan Van Gogh Museum menampilkan koleksi karya yang dari Shoreditch yang keren, hingga Camden yang bergaya punk dan Portobello Road yang trendi, semua suasana ada di London. Kota ini menawarkan pengalaman yang beragam. Jelajahi situs kerajaan atau bersejarah, kunjungi berbagai bangunan ikonik, makan dan minum di restoran berbintang Michelin yang eksklusif, nikmati segelas bir di pub tradisional, atau telusuri jalan berbatu yang berliku dan temukan banyak hal baru. Rasakan pengalaman yang tak terbatas di yang glamor terlihat sangat unik. Letak geografisnya sangat menguntungkan. Gunung berapi Perissa dan pantai Kamari yang terkenal di pulau ini merupakan daya tarik utama, begitu juga dengan Pantai Merah yang paling terkenal di dekat Akrotiri tempat ini juga menarik bagi penggemar arkeologi. Pulau Santorini melingkar mengelilingi laguna raksasa di Kepulauan Cyclades, dengan pemandangan kota yang menakjubkan di ketinggian, masakan khas, galeri menawan, kehidupan malam yang luar biasa, dan minuman anggur yang berabad-abad, banyak budaya telah masuk ke daerah menakjubkan ini. Dewasa ini, Anda dapat menikmati pengaruh budaya tersebut secara langsung dengan menjelajahi mahalle kawasan Istanbul. Mulai dari situs suci di Sultanahmet dan bangunan bergaya Eropa abad ke-19 yang anggun di Beyoğlu, hingga pusat mode mewah di Nişantaşı, keramaian kafe di Kadıköy, serta tempat bagi pencinta sepak bola di Beşiktaş. Dari banyak tempat tersebut, sangat mudah untuk melihat alasan wisatawan mengatakan bahwa Istanbul bukan hanya satu kota, namun terdiri dari banyak tidak mungkin menaklukkan New York hanya dengan sekali kunjungan. Lebih baik pilih objek wisata wajib seperti Empire State Building, Patung Liberty, Central Park, dan Metropolitan Museum of Art. Setelah itu hampiri pinggiran kota dengan mengunjungi The Cloisters atau salah satu perpustakaan di kota ini. Masuki toko bersuasana bohemian di West Village atau santap hidangan mewah di Upper West Side. Pasar yang selalu sibuk di dalam Grand Central Station akan menunjukkan kepada Anda hal terbaik di kota membuat rekan kerja Anda sangat iri? Cukup katakan "Saya berlibur ke Maladewa tahun ini" saat mengobrol, terutama saat musim dingin. Atau lebih baik lagi, terbanglah ke Maladewa tanpa memberi tahu siapapun, lalu kirim kartu pos kepada mereka yang bertuliskan "Seandainya kalian ada di sini!"Tidak ada properti lain yang cocok dengan semua penyaringan semua penyaring atau lihat saran Tripadvisor di bawah iniMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 1 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 3 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaNo. 1 dari 3 hotel di Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 6 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 5 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 2 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 1 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 4 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 8 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaNo. 2 dari 3 hotel di Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 10 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 2 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 7 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoMasukkan tanggal untuk melihat hargaPaling Hemat No. 3 dari 15 di 10 Terbaik Hotel Bulan Madu Porto CervoInformasi Hotel Bulan MaduHotel Bulan Madu di Porto Cervo15Harga Hotel Bulan Madu Mulai dariRp Hotel Bulan Hotel Bulan Jawabhotel untuk bulan madu populer di Porto Cervo yang memiliki kolam renang antara lainBeberapa hotel untuk bulan madu terbaik di Porto Cervo adalahTersedia pusat kebugaran untuk tamu di hotel untuk bulan madu berikut ini di Porto CervoTamu dapat menikmati balkon pribadi di hotel untuk bulan madu berikut ini di Porto Cervohotel untuk bulan madu berikut ini di Porto Cervo memiliki pemandangan indah dan sangat disukai wisatawanKeluarga yang berwisata di Porto Cervo menikmati pengalaman menginap di hotel untuk bulan madu berikut inihotel untuk bulan madu berikut ini di Porto Cervo biasanya membolehkan hewan peliharaan Sebelum menginap, sebaiknya hubungi terlebih dulu dan konfirmasikan kebijakan tertentu tentang hewan dapat menikmati sarapan gratis di hotel untuk bulan madu berikut ini di Porto Cervohotel untuk bulan madu berikut ini di Porto Cervo memiliki layanan parkir gratishotel untuk bulan madu berikut ini di Porto Cervo memiliki spa
Hal penting pertama dalam memilih tempat honeymoon adalah perencanaan matang yang diputuskan bersama; anda dan pasangan anda. Anda tidak seharusnya memutuskan ini secara sepihak, kecuali anda merencanakan ini sebagai kado pernikahan atau hotel untuk bulan madu tidak jauh berbeda dengan memilih hotel untuk kepentingan lain, namun ada beberapa hal yang membuatnya berbeda. Hari-hari pertama dalam pernikahan sangatlah penting, anda tentu tidak ingin merusak momen ini hanya karena memilih hotel yang beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih hotel bulan madu1. Rencanakan BersamaSebagai pasangan, sangat penting untuk mengetahui hal-hal yang disukai dan yang tidak disukai oleh satu sama lain. Misalnya, jika anda menyukai gunung dan pasangan anda menyukai laut, anda bisa memilih paket bulan madu terbaik perpaduan sempurna antara gunung dan laut. Itu sebabnya, perencanaan ini harus sama-sama terlibat untuk mencapai kesimpulan yang Tentukan Jangka WaktuPenting untuk mempertimbangkan jangka waktu menginap di hotel, apakah anda dan pasangan anda memiliki waktu liburan waktu luang untuk bulan madu satu atau dua minggu, satu bulan atau bahkan lebih. Setelah itu baru memutuskan pilihan hotel agar semuanya berjalan sesuai keinginan dan tepat Tentukan AnggaranSebelum memikirkan tempat tujuan, harga perjalanan, pilihan hotel dan hal lainnya, anda harus mempertimbangkan anggaran yang akan dihabiskan. Ini penting untuk menghindari kekhawatiran yang bisa saja menghilangkan kesenangan dari bulan Pilih LokasiKeputusan selanjutnya yang harus dipertimbangkan adalah lokasi hotel bulan madu. Ketika anda memutuskan destinasi, penting untuk memilih tempat yang tidak terlalu ramai, agar bisa menghabiskan waktu tanpa perlu khawatir dengan hiruk-pikuk di sekitar. Privasi adalah prioritas anda dan pasangan anda memiliki selera yang berbeda, pertimbangkan untuk mencocokkan pilihan demi kepuasan bersama. Tempat yang romantis bisa dijadikan prioritas saat memilih destinasi bulan madu, namun harus menjadi dipertimbangkan, apakah tempat tersebut cocok dengan kepribadian anda dan pasangan anda?Hal lainnya yang tidak kalah penting adalah aspek keamanan. Anda harus mempertimbangkan dengan seksama perihal layanan apa saja yang diberikan oleh pihak hotel, karena ini menyangkut keselamatan Pertimbangkan SituasiSangat penting untuk mempertimbangkan situasi. Jika anda berpikir untuk pergi ke daerah wisata laut, sangat masuk akal untuk tidak pergi di hari-hari libur dan memutuskan pergi di musim juga harus mempertimbangkan kondisi cuaca, karena beberapa tempat memiliki gangguan cuaca di waktu-waktu tertentu. Dan tentu saja anda harus mengetahui kondisi daerah sekitar negara atau kota, apakah sedang mengalami krisis, konflik, bencana alam atau keadaan darurat untuk mencari informasi sebelum benar-benar memutuskan. Jika anda ingin mengetahui kondisi sekitar, anda bisa menghubungi Agen Travel atau Pihak Hotel untuk menanyakan hal lain yang juga perlu diteliti sebelum memesan paket bulan madu adalahTempat-tempat populer yang bisa yang bisa dilakukan untuk mengisi musim terbaik untuk makan yang bisa menukar uang anda membandingkan pilihan, pastikan memeriksa penawaran dan diskon yang mungkin diberikan oleh pihak hotel untuk keadaan dan waktu Rencanakan AktivitasPastikan untuk merencanakan aktivitas, memilih waktu yang tepat dan hotel yang cocok. Melakukan aktivitas secara acak tanpa merencanakan terlebih dahulu, akan membuat lelah di penghujung lagi, beberapa tempat tidak bisa dikunjungi pada keadaan-keadaan tertentu. Oleh sebab itu, penting sekali untuk membuat jadwal jauh-jauh Layanan KhususAnda harus menanyakan kepada pihak hotel terkait layanan khusus untuk bulan madu, seperti layanan makan malam istimewa dihiasi lilin-lilin. Atau acara khusus lainnya, yang bisa anda rencanakan dengan pihak hotel. Ini adalah salah satu perencanaan bulan madu yang paling Memeriksa Fasilitas HotelSetiap orang memiliki pandangan yang berbeda tentang kualitas fasilitas hotel untuk honeymoon, yang suka berenang tentu akan mempertimbangkan keberadaan kolam renang. Bagaimana dengan anda?Anda juga mungkin harus memeriksa fasilitas atau layanan hotel lainnya, seperti dekorasi kamar hotel, tempat parkir gratis, Wi-Fi, pusat kebugaran/spa dan hal lainnya yang anda anggap Pertimbangkan Menyewa Agen TravelJika anda ingin rencana bulan madu yang lebih matang, tentu saja anda harus mempertimbangkan menyewa Agen Travel untuk menanyakan pendapat dan mengurus hotel. Ini penting untuk menghemat waktu dan terlebih lagi, Agen Travel juga akan membantu anda memilih aktivitas terbaik sesuai minat dan kebutuhan anda.
Sebelum membaca cerpen saya yang satu ini saya mau bikin pendahulan dulu nih, hehe. Biasanya saya gak pernah memposting cerpen di blog. Pertama, soalnya koleksi cerpen saya emang sedikit. Kedua, udah mah dikit belum tentu bagus juga, wakwaw. Menulis fiksi sudah saya tekuni sejak dulu kala mungkin sejak SD atau SMP? Tapi penyakit saya dalam menulis fiksi adalah saya gak pernah menyelesaikannya sampai tuntas dan saya tidak pernah pede sama kualitas fiksi saya. FIksi itu lebih njelimet daripada tulisan nonfiksi menurut saya. Hyaeyalah biasanya kalau nulis nonfiksi ujung-ujungnya saya mah curhat. Saya juga sebenarnya lebih suka nulis cerpen anak. Tapi setelah dicoba menulis fiksi dewasa beberapa kali, eh nagih juga ya. Kali ini saya memberanikan diri mengirimkan cerpen ke lomba yang diadakan oleh PPI Bonn, Lomba Bulan Bahasa, September 2017 lalu. Iseng-iseng sih, dari dulu ikutan lomba cerpen mah gak pernah tembus. Bisa ngirim sebelum deadline aja udah alhamdulillah. Eh gak disangka Oktober lalu, cerpen yang saya kirimkan ternyata keluar jadi juara 1, hihiw.. Selain dapat Piagam, dapat juga uang jajan 50euro, lumayan buat jajan churros sama kibeling P. Selintas mengenai cerpen ini, mungkin idenya aja yang lagi cocok sama tema lombanya, tentang Mimpi Generasi Kami’. Ide awalnya dari Pak Suami, katanya tulis aja cerita yang dekat dengan kita. Setuju sih, kalau mau menulis dengan lancar dan baik, ya tulisnya sesuatu yang kita familiar kuasai atau kita sukai. Cerita ini terinspirasi dari sahabat kami, pasangan muda dinamis yang sudah beberapa tahun tinggal di Belanda. Tadinya mau merahasiakan nama, takut jadi tenar orangnya, haha.. Tapi ternyata yang bersangkutan malah gak keberatan juga udah tenar juga soalnya. Jadi ini cerpen courtesy of Kang Iging dan Teh Desti. Menurut saya pribadi, banyak diaspora yang mengalami kegalauan yang sama seperti yang tokoh rasakan, termasuk saya dan suami. Betapa kata kontribusi’ itu rasanya masih samar, apalagi untuk benar-benar dijalankan. Tapi tentu hanya diri kita dan Allah yang tahu kenapa sampai saat ini kami masih bermukim di benua biru, belum juga pulang tanah air. Semoga cerpen ini bisa menjadi inspirasi para diaspora di Eropa. Sekian, panjang beud curhatnya. — Pulang Monika Oktora Musim kini berlalu.. Berbagai cerita merayu Berpijak di malam yang bertalu.. Masihku memikirkan dirimu Kurasakan waktu berlalu tanpa senyummu Sepi yang tlah penuhi hariku – Hari ini sayang aku akan pulang Berlabuh di dekap cintamu Karna pelukmu akan selalu Membuat diriku jatuh cinta “Heeii.. heiii.. kerja apa ngelamun, Mas?” Fara melambai-lambaikan tangannya di depan wajah suaminya, “katanya mau lembur beresin kerjaan kantor, eh kok malah bengong depan laptop.” “Eh, apa, Say?” serta merta Gilang mencopot earphone yang sedari tadi melekat di telinganya. Fara mendengus, “Diiih.. makanya ngelamun jangan serius-serius amat dong, Mas.” “Maaf, maaf, Sayang.. Ini lagi terhanyut sama lagunya Andien yang Pulang, lagi diputer di radio. Habis tadi puyeng lihat proposal proyek baru tentang electricity storage yang harus beres direvisi akhir minggu ini.” Gilang menunjuk beberapa file yang terbuka dan menumpuk di lepan laptopnya. Kebiasaan Gilang saat otaknya sedang mumet memang menyetel streaming radio swasta Jakarta. Pukul sebelas malam di Belanda, artinya di Jakarta sudah menginjak jam empat pagi. Biasanya mulai tengah malam, saat penyiar radio sudah pamit siaran, akan banyak rentetan lagu random yang diputar terus-menerus sampai pagi. Kebanyakan bukan lagu-lagu baru, tapi lagu-lagu populer di tahun 90an atau 2000an. Lagu-lagu mellow yang mengingatkan Gilang akan masa-masa indahnya menjalani hidup saat jadi mahasiswa di Bandung dulu. Fara hanya mengangguk, “Tidur yuk! Damar udah bobo tuh dari tadi, nungguin papanya beres kerja.” “Yuk deh.” Gilang menutup laptopnya pasrah. Saat kepalanya menyentuh bantal, kembali lirik lagu Pulang tadi terngiang-ngiang di pikirannya. Bukan, ini bukan mengenai seorang kekasih. Tentu Gilang tidak mempunyai kekasih lain selain istri tercintanya. Tapi kata-kata mengenai pulang yang memenuhi benaknya. Ia dan istrinya sudah hampir sepuluh tahun menetap di Belanda. Bukan juga mereka tidak pernah pulang kampung sama sekali. Malah hampir setiap tahun, mereka selalu mengusahakan pulang ke Indonesia, melepas rindu pada keluarga dan tentunya pada kuliner Indonesia yang selalu menggoda. Tapi ini adalah mengenai pulang, pulang selamanya ke Indonesia, back for good. Pada awalnya Gilang menginjakkan kaki ke negeri kincir angin ini, tidak pernah ada rencana untuk menetap sekian lama di Belanda. Ia menanggap dirinya beruntung, begitu lulus sarjana langsung mendapatkan beasiswa studi S2 dari pemerintah Belanda, dari sekian banyak kandidat dari fakultasnya. Keberuntungan yang sama saat ia ditawari untuk melanjutkan S3 oleh profesor di bidang Energy and Environmental Sciences. Siapa yang tak menolak ditawari posisi sebagai kandidat PhD dengan funding yang juga tersedia. Sebuah proposisi yang menggiurkan. Waktu berlalu seperti terbang. Ia menikah, memiliki anak, dan mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang bergerak di bidang renewable energy, pekerjaan yang sejalan dengan bidang studinya dulu. * “Alah Gilang sih gak usah mikirin pulang, kan udah enak di sini.” Hardi menepuk-nepuk punggung Gilang. “Iya, kalau kayak kami-kami yang cuma mahasiswa S3 ini sudah ada batas waktu untuk pulang ke Indonesia, deadline-nya empat tahun. Apalagi kami sudah terikat kontrak jadi amtenar, abdi negara.” Anggar menimpali. Gilang hanya tersenyum masygul, sudah sering ia mendapat komentar senada mengenai hal tersebut dari kawan-kawan Indonesianya. Apalagi di ajang kumpul diaspora seperti ini, biasanya selalu ada kabar-kabar terhangat mengenai keadaan para perantau di tanah Belanda, atau diskusi panjang mengenai keadaan ibu pertiwi. Seperti kali ini, grup pengajian di Maastricht, kota tempat tinggal Gilang, sedang mengadakan silaturahmi bulanan. Tidak hanya mahasiswa saja yang berkumpul, tetapi juga pekerja sepertinya, sampai warga keturunan Indonesia-Belanda. Beberapa pertanyaan yang sering berseliweran saat mereka berkumpul adalah “Kapan pulang habis ke Indonesia?”, “Kapan kuliahmu selesai?”, “Habis kuliah lalu kamu mau lanjut ke mana?” Untuk Gilang pertanyaan mengenai kuliah dan setelah kuliah mau kemana sudah tak ia risaukan. Ia sudah menyelesaikan enam tahun studi S2 dan S3 di University of Groningen, di kota paling ujung utara Belanda. Setelah selesai studi pun tak berapa lama ia mendapatkan pekerjaan di kota Maastricht, kali ini letaknya di ujung selatan Belanda. Ia dan keluarganya pun hijrah ke sana. Hanya pertanyaan kapan pulang habis ke Indonesia yang masih misteri baginya. Meski setiap tahun pembahasan mengenai hal tersebut selalu hadir di perbincangan rumah tangganya bersama Fara. “Buat apa kau pulang, Lang? Tak kan sanggup pula kau menghadapi macet dan rumitnya ibu kota nanti. Di Indonesia mau cari kerja di mana kau nanti? Tak sangguplah perusahaan menggaji lulusan S2-S3 dari Belanda ini, dengan pengalaman kerja seperti kau.” Binsar Si Pemuda asal Medan berkata sejujur-jujurnya. Gilang terdiam. Ia sadar, menetap sepuluh tahun di Belanda, bukanlah waktu yang singkat. Ia sudah biasa dimanjakan oleh fasilitas nyaman Belanda, mulai dari transportasi, akomodasi, lingkungan kerja, fasilitas kesehatan, dan banyak lainnya. Memulai kembali hidup baru di Indonesia, mungkin di Jakarta, tempat semua industri menumpuk, pasti akan sangat sulit. Sedangkan saat ia pulang kampung saja setahun sekali saja, ia harus banyak bersabar hati menghadapi lalu lintas Jakarta yang semrawut. “Kau pikir negara itu peduli padamu, ha? Mana ada! Tak usahlah kau berpikir idealis ingin turut serta membangun bangsa segala. Kau bisa hidup berkecukupan di ibu kota saja sudah syukur. Mau pula kau susah-susah mewujudkan kata kontribusi, realistis sajalah.” Binsar melanjutkan berapi-api. Sepertinya watak Bataknya yang blak-blakan dan pengalaman merantaunya dari Medan hingga ke Jakarta sejak ia SMA membentuknya karakternya seperti itu. Ia sudah merasakan pahitnya bekerja dari titik nol di Jakarta. Sampai akhirnya ia menjadi PNS di salah satu badan negara. Namun wataknya yang keras dan jujur membuatnya tidak betah bekerja lama-lama di sana. Ia memutuskan untuk berhenti dan bekerja di perusahaan swasta sambil berbisnis. Ia bisa merantau jauh-jauh ke Belanda pun atas usahanya sendiri. Kuliah S2 yang dia ambil di Belanda pun disokong oleh tabungannya sendiri. Demi pengalaman yang tidak akan terbeli, katanya. “Kau pun tak punya hutang pula pada Indonesia, Lang. Beasiswa S2 dan S3-mu dari Belanda. Tak pula negaramu itu membiayai kuliahmu.” Mau tak mau hati kecil Gilang mengakui juga perkataan Binsar. Binsar tak asal bicara. Ia hanya mengungkapkan apa adanya. Tapi tetap saja ganjalan hatinya tak terselesaikan dengan komentar dari Binsar. * “Say, jadi kapan kita pulang?” Gilang membuka percakapan dengan istrinya malam itu. Fara memutar kedua bola matanya. Pembahasan ini selalu muncul dalam rumah tangga mereka, biasanya diskusi ini akan mulai menderas di penghujung tahun. Kalau pulang nanti Gilang akan kerja di mana? Fara akan kerja di mana? Mereka akan tinggal di mana? Damar, anak mereka yang berumur lima tahun akan sekolah di mana? Dan sebagainya. “Sudah jadi ngontak almamatermu belum, Mas? Atau perusahaan energi swasta yang di Jakarta itu?” Fara balik bertanya. “Masalahnya aku gak minat jadi dosen, Ra. Passionku ya jadi peneliti atau pekerja yang bergelut di bidang energi. Kata teman-temanku yang dosen, jadi dosen di Indonesia peluang untuk penelitian masih rendah. Apalagi untuk dosen baru, kebanyakan kerjaan ya tetek bengek dan administratif aja, paling ngajar beberapa mata kuliah.” Fara mengangguk, ia mengerti. Ia pun sempat mengambil pekerjaan sebagai dosen honorer di Bandung sambil menyambi kuliah S2, sebelum ia akhirnya melanjutkan S3 di Belanda, dan bertemu Gilang. Pekerjaan sebagai dosen memang menuntut kewajiban yang tinggi. Kalau tidak ada gairah di bidang tersebut, lebih baik tidak usah sama sekali, daripada sibuk kerja tapi makan hati. Mereka berdua sama-sama terdiam, seakan tahu ujung dari pembicaraan ini. Ini selalu menjadi percakapan akhir tahun yang tidak berkesimpulan. Besok-besoknya mereka berdua sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing dan akhirnya lupa akan diskusi ini. Gilang asyik bekerja di kantornya, begitupun Fara yang sibuk dengan kerja paruh waktunya sebagai postdoc researcher di universitas. Mereka berdua juga tetap membagi waktu untuk mengurus Damar yang sekarang makin aktif dan cerewet bertanya ini itu. “Tapi kita kan tidak akan selamanya jadi perantau di sini?” Gilang membuka pertanyaan lagi. “Ya enggaklah, Mas. Senikmat-nikmatnya tinggal di negara orang, tetap nyaman tinggal di tanah air.” “Eh, banyak lho yang sudah mapan di sini, ya akhirnya gak pulang. Ya itu, seperti kata kawan-kawan pas ngumpul tadi. Mau pulang ke Indonesia nanti jadi apa? Bisa-bisa jadi pengangguran.” “Ya itu kan pola pikir mereka, kita beda toh?” Fara mengangkat bahunya, “Berdoa saja, Mas, niat kita untuk di sini bukan untuk bersenang-senang lalu lupa tanah air yang membesarkan kita. Insya Allah, Allah juga tahu apa yang kita catat dalam hati. Hanya kita belum menemukan jalan terbaik untuk kembali.” “Iya, Say, Suatu saat kita akan pulang juga kok.. Insya Allah.” pembicaraan malam itu pun dianggap selesai. Gilang dan Fara hanya yakin, ia masih punya mimpi-mimpi untuk diwujudkan di Indonesia, hanya belum tahu kapan bisa akan terlaksana. * Pulang kampung yang bertepatan dengen momen lebaran adalah hal-hal yang ditunggu para perantau di Belanda. Bisa pulang kampung saja sudah bersyukur, apalagi jika bisa waktunya cocok dengan libur panjang di Belanda. Seperti kali ini, libur musim panas di Belanda sejalan dengan momen lebaran di Indonesia. Jadilah Gilang dan Fara mengambil cuti di saat-saat tersebut, apalagi Damar juga sedang libur sekolah. “Eh Ra, Pak Rino ngontak aku waktu tahu aku mau pulang ke Indonesia. Dia ingin aku ngisi kuliah tamu di almamaterku di Bandung dulu.” Gilang menunjukkan email Pak Rino pada istrinya. Pak Rino adalah dosen pembimbing Gilang sewaktu S1 dulu. Sejak Gilang merantau ke Belanda, Gilang masih menjalin silaturahmi dengan Pak Rino. Pak Rino termasuk salah satu dosen yang gencar memacu penelitian mahasiswa di kampus. Sewaktu Gilang melanjutkan kuliah ke Belanda, Pak Rino seringkali meminta update penelitian yang berkembang di Eropa, juga sebaliknya memberi kabar terbaru penelitian menarik yang ada di fakultas teknik industri. “Bagus dong, Mas! Bisa sharing sama mahasiswa dan dosen juga.” “Iya, katanya mau dibikin kayak mini simposium gitu. Momennya pas sama mahasiswa baru pada masuk kuliah.” “Wuidih asyik! Tuh katanya mau berkontribusi. Sudah dibukakan jalannya tu, Mas.” Fara menjentikkan jarinya. “Eh bagaimana kalau… jangan cuma di almamatermu aja, Mas. Kita kontak juga yuk dosen-dosen di beberapa universitas di Semarang, Surabaya, Jakarta. Sekalian tho kita mudik ke Semarang juga. Mungkin aku bisa ngontak dosenku di Semarang juga.” tiba-tiba Fara memberikan ide. Gilang terdiam. Saran Fara masuk akal juga. Selama ini tidak banyak yang menikmati hasil-hasil penelitiannya atau ide-ide proyek di kantornya, selain para akademisi dan praktisi di sekitaran Belanda. Tentu di Indonesia ilmu mengenai energi baru, energi terbarukan, dan dan sistem pembangunan yang berkelanjutan banyak peminatnya. Apalagi Belanda adalah salah satu negara di Eropa yang memiliki perkembangan energi terbarukan yang pesat. Renewable energy yang didukung dengan sustainable development adalah hal yang sangat diperhatikan di Belanda. Sebutlah salah satunya energi angin yang dimanfaatkan menggerakan turbin untuk menghasilkan energi listrik. Turbin-turbin raksasa yang terpancang tegak hampir dapat ditemui dengan mudah di daratan Belanda. Alis Gilang terangkat, seperti ada lecutan inspirasi berlompatan di kepalanya “Ide bagus sayang!” Jadilah momen pulang kampung mereka tahun itu tidak hanya diramaikan dengan acara silaturahmi dengan keluarga juga kesempatan menyantap kuliner Indonesia yang enak-enak. Namun diisi dengan rangkaian road show Gilang dan Fara ke beberapa kampus di Surabaya, Semarang, Jakarta, dan Bandung. Kuliah singkat yang Gilang mulai di Bandung ternyata juga disambut positif oleh universitas lainnya. Mereka dengan senang hati menerima tawaran Gilang untuk mengisi mini seminar mengenai inovasi-inovasi sumber energi terbarukan. Ya iya sih, gratis juga soalnya. Tapi untuk Gilang dan Fara hal itu tidak masalah. Untuk pertama kalinya Gilang merasa apa yang dia miliki dapat berguna dan dibagi untuk khalayak ramai. Ternyata tidak hanya kalangan akademisi dan mahasiswa saja yang tertarik dengan bahasan yang Gilang bawa. Di salah satu universitas di Jakarta, seminar Gilang ternyata diminati oleh para regulator dan pelaku bisnis yang juga haus ilmu untuk menggali dan memanfaatkan energi baru dan terbarukan Indonesia. Waktu berlalu seakan terbang, liburan sudah usai, saatnya mereka kembali ke Belanda, kembali ke kehidupan nyata. Bahkan Gilang tidak tahu manakah yang lebih nyata, kehidupannya di Indonesia, atau di Belanda. Tapi setidaknya, liburan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. * Berulang kali Gilang membaca email yang baru saja ia terima dari salah seorang yang pelaku bisnis ternama. Ia ingat, ketika seminar di Jakarta, beliau datang dan menyalaminya seusai seminar. Beliau sangat mengapresiasi apa yang Gilang sampaikan. Ia tidak mengira apresiasi tersebut ternyata membekas sampai setelah dua bulan ia kembali ke Belanda. Yang Gilang masih tidak percaya adalah, Bapak tersebut sudah lama sekali ingin mendirikan start-up di bidang energi terbarukan. Ia memang sudah lama malang melintang bekerja di bidang energi, baik di swasta maupun pemerintah. Saat memasuki usia pensiun, beliau ingin mendirikan perusahaan mandiri, sebab dipikirnya akan lebih mudah mencanangkan segala seseuatunya. Biaya tak menjadi masalah, ia butuh sumber daya manusia yang paham bidang ini. Menurutnya Gilang adalah kandidat yang paling tepat. “Mungkin ini jawaban untuk pulangnya kita, Mas?” Fara tiba-tiba sudah muncul di belakang Gilang, ikut membaca email tersebut. “Kamu juga mikir gitu, Say?” Gilang menoleh. “Ya, kenapa tidak? Di Belanda bukan hanya perusahaan pemerintah saja yang bergerak di bidang energi terbarukan kan? Banyak start-up yang juga bermunculan. Aksi-aksi seperti itu justru yang membuat Belanda makin berkembang. Inovasi dari start-up ini juga mendukung pembangunan renewable energy dan sustainable development.” “Mungkin berat sih, tapi.. aku dan Damar siap mendukungmu selalu,” Fara tersenyum. Gilang tersenyum. Mewujudkan mimpi memang selalu dimulai dari langkah awal. Seperti langkah awalnya saat menjejak di negeri kincir angin ini. Tak mudah bertahan sampai sepuluh tahun lamanya. Selalu ada langkah-langkah kecil untuk mimpi yang besar. Groningen, 8 September 2017
Pasir putih pantai Nusa Dua Bali membelai lembut telapak kakiku. Nyiur pohon kelapa memberikanku naungan dari terik matahari. Aku masih belum sekuat manusia-manusia berkulit putih yang berjemur di tepi pantai itu. Aku masih khawatir kulitku menghitam, meski mereka justru menginginkan kulit Asia yang eksotis seperti kebanyakan penduduk Indonesia. Di pinggir pantai, bayangan sepasang lelaki dan perempuan yang tengah berlarian dan bercanda memercikkan air ke tubuh pasangannya, memburamkan pandangan mataku. Kemesraan mereka sungguh membuatku iri. Lidahku masih dapat merasai aroma khas bumbu Bali yang menemani sepotong Bebek Bengil, menu favorit kita di Restoran Bebek Bengil, salah satu restoran favorit di kawasan The Bay Bali ini. Kau yang memilihkan menu itu, padahal seumur-umur belum pernah aku makan daging bebek. Aneh? Ah, tidak. Aku pikir aku orang yang konsisten dengan pilihanku menerapkan pola makan Food Combining yang lebih ekstrim tidak makan karbohidrat dan daging-dagingan. Tetapi kau, dengan paksaanmu yang menghipnotis, mampu membuatku mencicipi daging binatang yang hidup berkelompok dan selalu berisik saat berjalan beriringan. Wajahmu begitu puas ketika lidahku mau menyecap daging bebek yang lembut itu. Aku bahkan melupakan program dietku yang sudah tiga tahun kulakukan demi memperoleh tubuh langsing. Kau berkata, “bagiku, kau tetap cantik walau pipimu menggelembung.” Aku tersenyum malu-malu, dan tak terasa sudah memasukkan dua piring nasi ke dalam perutku. Hanya seseorang yang kucintai dengan sangat, yang kuperbolehkan mengatur pola makanku, sesuatu yang kujaga selama ini. Setelah makan, kita melanjutkan perjalanan bulan madu, melintasi jalan setapak dari depan restoran menuju ke tepi pantai. Ya, dari depan restoran Bebek Bengil itu, kita dapat melihat ke arah pantai Nusa Dua, menikmati pemandangan pantai yang romantis. Memang tak salah saat kau mengusulkan untuk berbulan madu ke The Bay Bali. Kau telah memilih tempat yang sesuai untuk mengabadikan momen pertama penyatuan cinta kita. Kau mengajakku berjalan di tepi pantai, membiarkan deburan ombak yang tenang membelai jemari kaki kita. Kaupegang tangan kiriku, kautautkan jemari tangan kananmu ke jemari tangan kiriku. Getaran serupa setruman listrik segera menjalari tubuhku. Aku masih saja merasakan setruman itu, meskipun kita sudah menjadi suami istri sejak dua hari sebelumnya. Kita langsung berbulan madu ke The Bay Bali, meninggalkan sisa-sisa kerepotan acara resepsi. Aku masih tak menyangka, seorang lelaki yang kutemui dalam sebuah perjalanan, ditakdirkan menjadi suamiku. Perkenalan kita singkat saja. Kau bersama temanmu, dan aku bersama temanku. Semestinya kedua teman kita yang berjodoh, setelah perkenalan mereka di jejaring sosial. Nyatanya malah kita yang saling melempar pandang dan menyimpan nama masing-masing di dalam hati. Tiba-tiba kau menghubungiku tiga hari kemudian, lalu semua berjalan begitu saja sampai kau melamarku setelah tiga bulan perkenalan kita. Bila aku mengingat kenangan itu, aku terpikir, barangkali kita butuh waktu lebih lama lagi untuk penjajagan. Ya, barangkali…. Malam harinya, masih di The Bay Bali, kau mengajakku makan malam di De Opera, yang baru dibuka jam tiga sore. Sebuah klub pantai dan tempat makan malam eksklusif dengan tiga restoran, dua diantaranya adalah restoran Jepang. Aku memang menjauhi makan daging, tapi bukan seafood. Aku hanya menjauhi daging merah dan menggemari makanan laut. Ini seperti surga untukku. Kau membawaku masuk ke dalam De Opera yang didesain bak latar film fantasi, dominan warna putih dan cokelat. Di mejaku telah terhidang tempura, nama lain dari udang goreng tepung. Sedangkan kau memesan sushi. Sebuah kolam renang besar menjadi latar pemandangan, tetapi saat itu aku hanya bisa memandang wajahmu yang juga tak lepas memandang wajahku. Kini kusadari betapa kemesraan itu begitu kurindukan. Baru tiga tahun usia pernikahan, tetapi aku merasa sudah banyak perubahan yang terjadi kepadaku. Kau telah menghipnotisku dengan dominasimu. Aku tersadarkan, bahwa aku telah kehilangan banyak hal dari diriku. Aku menjadi seperti bukan aku. Semua itu karenamu. “Apa kau sudah siap memiliki anak,” tanyaku, malam itu. “Hhh… bisa gak kita gak ngomongin soal anak dulu? Aku lagi sibuk.” Matamu masih memandang layar laptop, seolah kau bakal kehilangan separuh dunia bila mengalihkan pandangan. “Terus, kapan kamu mau ngomongin soal itu?” “Aku kan udah bilang, lima tahun lagi deh. Sekarang ini kita nabung yang banyak dulu untuk masa depan anak-anak kita kelak.” “Iya, kalau lima tahun lagi kita bisa punya anak. Kalau tidak? Usiaku tak bisa menunggu.” Akhirnya, kau menatapku. Tatapanmu menakutkan. Kedua alis matamu tajam bak pedang yang siap menebas leherku. Rahang kukuhmu seolah ingin melumatku. Pupil matamu seakan ingin menenggelamkanku ke dalam pusarannya. Itu sudah yang kesekian kali aku melihat ekspresi galakmu. Selalu, setiap aku menyinggung soal anak. “Kita pasti punya anak, tapi bukan sekarang. Aku masih sibuk dan belum mau diganggu oleh anak-anak,” katamu dengan nada suara yang tegas, meskipun pelan. Kau egois! Aku berteriak marah. Iya, aku tahu, kita telah membuat kesepakatan untuk punya anak setelah lima tahun pernikahan. Tapi, rasanya aku tidak sanggup menunggu selama itu. Keluargaku, keluargamu, teman-teman, orang-orang di sekitar, mempertanyakan mengapa aku belum hamil juga. Bukan, bukan aku yang tak mau hamil, tapi KAU. Kau yang melarangku untuk hamil. Kau menyuruhku meminum pil KB. Tak ada guna aku membantah semua tuduhan itu. Bahwa aku mungkin mandul. Selalu pihak perempuan yang disalahkan bila belum memiliki anak. Aku juga sudah tidak sabar memomong bayi buah cinta kita. Naluri seorang perempuan yang sudah menikah. Setiap kali melihat perempuan lain menggendong bayi, hatiku terusik. Aku juga ingin punya bayi! Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dan ketika aku menangis memikirkan itu, kusadari kau telah mengubah banyak hal dari diriku. Aku yang dulu pemberani dan tegas, berubah menjadi bak kerbau dicolok hidungnya. Sementara kau terus tenggelam oleh duniamu sendiri. Pekerjaanmu. “Aku tidak ingin seperti Adi. Dia kemarin pinjam uang untuk nyicil rumah. Bayangin. Anaknya sudah tiga, dan dia baru mau beli rumah?!” kau bercerita dengan wajah berapi-api. “Aku ingin anak kita nanti sudah punya jaminan masa depan.” “Tapi, kita kan sudah punya rumah,” sanggahku. “Iya, tapi masih jelek begini. Aku masih mau merenovasinya menjadi.. bla.. bla.. bla…” Kau terus berbicara tentang menjadi orang tua yang mapan. Kau tak sedikit pun mendengarkan pendapatku. Hingga bara itu tak dapat lagi kutahan. “Aku tak tahu ada masalah apa denganmu, tapi aku tak ingin menikah dengan lelaki yang tak mau mempunyai anak!” teriakku, suatu malam. Entah keberanian macam apa yang merasukiku hingga bisa bicara begitu keras di depanmu. Matamu membelalak. Barangkali kau terkejut karena aku bisa menyalak juga. “Kalau kau tak mau menikah denganku, ya sudah, tidur sama laki-laki lain saja sana!” kau balas berteriak. Kata-katamu menusuk jantungku. Kau, lelaki terlembut yang pernah kutemui, mendadak menjadi serigala lapar. Aku yakin pernah memuji suaranya yang lembut dan sikapmu yang sangat welas asih. Nyatanya, waktu tiga tahun telah membongkar kedokmu. “Baik. Kita cerai,” putusku. Airmataku terjatuh lagi, hingga menyentuh bibir atasku. Rasanya asin seperti air laut di depanku. Jadwal sidang perceraian kita sudah ditentukan. Benarkah aku siap untuk melepasmu? Kala kemarahan menguasaiku, rasanya aku siap sekali. Aku siap menyongsong kebebasanku. Tapi, mengapa kau kerap kali muncul di dalam mimpi-mimpiku setelah kita pisah rumah? Aku sudah kembali ke rumah orang tuaku, dan kau masih tetap di rumah yang kaubangun sendiri. Aku membayangkanmu. Kerinduan mencengkeramku dengan ganas setelah dua bulan tak menyentuhmu. Aku ingin menatap sepasang matamu yang sipit. Aku ingin membelai rambut lurusmu yang lebat dan dibelah dua. Aku ingin menyusuri alis matamu yang hitam dengan jari telunjukku. Dan aku ingin memeluk tubuh tegapmu sekuat mungkin. Aku merindukanmu. “Apa tidak bisa dipikirkan lagi soal perceraian kalian? Kalian masih muda. Wajar kalau masih sering bertengkar,” Ibu menasihatiku. “Dia terlalu mengaturku, tapi tak mau diatur,” sahutku. “Laki-laki memang begitu, sudah sewajarnya kita menerima.” “Mengapa selalu perempuan yang menerima?” aku menatap sepasang mata Ibu, tajam. Ibu bergeming. Menyadari tak ada gunanya menasihati anak gadisnya yang keras kepala. Apakah aku benar-benar sanggup kehilanganmu? Mengapa kau begitu mudah melepaskanku? Kupikir kau akan mengalah setelah kulayangkan permintaan cerai itu, ternyata kau justru mengabulkannya. Apakah diam-diam kau memiliki kekasih lain? Aku tak bisa melenyapkan prasangka itu bila mengingat begitu besar daya pikatmu terhadap gadis-gadis. “Anak itu pernah kelaparan di tengah malam buta. Dia memang gak sempat makan malam. Lebih tepatnya lagi, dia gak kebagian makan malam. Saudaranya ada banyak, dan dia harus berbagi makanan dengan saudara-saudaranya itu. Anak itu juga harus berjuang keras untuk bisa sekolah. Syukurlah, Tuhan berpihak kepadanya. Dengan usahanya sendiri, dia bisa sekolah tinggi. Tapi, setelah itu dia bertekad, jika kelak dia menikah, dia akan menjadi ayah yang baik untuk anak-anaknya. Ayah yang bisa memberikan kehidupan yang mapan untuk anak-anaknya.” Sebuah suara mengusik gendang telingaku. Aku takut untuk menoleh. Aku tahu betul suara itu. Suara yang pelan tapi tegas, suaramu. Suara yang sudah lama kurindukan. Sudah berapa lama kita tidak saling bicara dari hati ke hati? Aku tahu dari mana kau berasal. Kau pernah menceritakannya kepadaku, ketika kita berbincang sambil berpelukan. Kau punya tujuh saudara. Orang tuamu pedagang pakaian di Tanah Abang yang bangkrut karena tokonya kebakaran. Masa kecilmu penuh penderitaan, tapi justru penderitaan itulah yang menempamu hingga sesukses sekarang. Aku selalu bangga denganmu. Aku selalu suka mendengar ceritamu. “Apa kau mau makan di Bebek Bengil bersamaku?” kau menoleh kepadaku, sementara jantungku memompa darah lebih cepat. Sudah lama aku tidak makan daging, karena kembali ke pola makan Food Combiningku yang ekstrim. Hm, sebenarnya masih boleh makan daging di jam makan siang. Bibirku masih kelu untuk menjawab. Tanda tanya besar masih merajai kepalaku. Menjelang sidang cerai, kau justru mengirimkanku tiket ke Bali dan menginap di Hotel Grand Hyaat Nusa Dua yang masih berada di dalam kompleks The Bay Bali. Inikah maksudmu? Kau ingin aku mengingat kembali kenangan kebahagiaan bulan madu kita? “Apakah itu alasan mengapa kau tak mau punya anak sekarang?” tanyaku, setelah lidahku terbebas dari kebekuan. Kau tak menjawab, tapi aku tahu itu berarti iya. Kau kembali mengarahkan pandanganmu ke laut. Aku melirik ke arahmu, ragu-ragu. Hingga kusadari bahwa tubuhmu masih menjadi magnet buatku. “Kau akan menjadi ayah yang baik. Kau ayah yang bertanggungjawab. Ayahmu juga ayah yang bertanggungjawab. Memang, kau pernah kelaparan dan harus berjuang untuk bisa menjadi seperti sekarang. Bukankah itu berarti ayahmu berhasil mendidikmu, karena dia membuatmu berjuang?” pertanyaanku seperti melayang terbawa angin pantai yang bertiup sepoi-sepoi. Kau masih belum menolehku. Jika kau mengajakku kembali ke The Bay Bali, bolehkah aku mengira bahwa kau masih menginginkanku? Tiba-tiba, kau menggenggam tanganku. Genggamanmu serupa aliran listrik yang mengejutkanku. Sudah lama kita tidak bersentuhan. Wajar kan bila rasanya seperti baru pertama bersentuhan? “Kita akan punya anak setelah pulang dari sini,” katamu dengan senyum jahil. Aku belum sempat meredakan emosi bahagiaku saat kau menggendongku dan membawaku ke dalam arus pantai Nusa Dua yang tenang. Ini adalah rasa bahagia yang tak dapat kuucapkan dengan kata-kata. Menyatu denganmu dalam pelukan ombak pantai Nusa Dua di The Bay Bali.
07 Jul 2021 - 12 min readIngin pilih hotel untuk bulan madu di Lombok? Cek rekomendasi hotel romantis di Lombok favorit berikutHotel Romantis di Lombok - Terkenal akan keindahan alamnya, Lombok menjelma jadi salah satu destinasi wisata dalam negeri yang populer baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satu tujuan favorit untuk mengunjungi Lombok selain berlibur adalah untuk berbulan madu. Suasana Lombok yang romantis menjadikannya cocok untuk menyempurnakan perjalan honeymoon kamu dan tentu rencana honeymoon ke Lombok nggak akan lengkap jika kamu tidak memilih akomodasi yang tepat. Tak perlu khawatir karena Lombok banyak menyediakan resort, hotel, ataupun vila romantis yang bisa jadi pilihanmu bersama pasangan selama berbulan madu. Yuk, intip beberapa rekomendasi hotel romantis di Lombok berikutRekomendasi Hotel Romantis di Lombok1. Ombak Sunset HotelPemandangan Matahari Terbenam dari Ombak Sunset HotelLokasi Gili Trawangan, Lombok, NTB, Indonesia , Gili Trawangan, Kepulauan Gili, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, 83355Sesuai dengan namanya, hotel romantis di Lombok ini terkenal akan panorama matahari terbenamnya yang cantik. Selain itu Ombak Sunset Hotel juga dilengkapi berbagai fasilitas yang menjadikannya cocok untuk dijadikan akomodasi selama berbulan madu di Lombok seperti private pool, hingga kamar mandi dengan bathtub yang di Ombak Sunset HotelOmbak Sunset HotelDapatkan pengalaman bermalam di hotel romantis dengan booking Ombak Sunset Hotel di TravelokaHarga mulai dari Rp Kebun Villas & ResortLokasi Jalan Raya Senggigi , Batu Layar, senggigi, Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, 83355Kebun Villas & Resort adalah pilihan hotel romantis di Lombok selanjutnya yang juga pas untuk jadi akomodasi selama honeymoon di Lombok. Dengan ruang yang luas dan fasilitas yang lengkap, tak cuma bulan madu, hotel ini juga cocok dijadikan akomodasi saat liburan di perbukitan, Kebun Villas & Resort menawarkan view nan asri dan menyejukkan. Namun, hotel romantis di Lombok satu ini juga berada di lokasi yang cukup strategis untuk menjangkau destinasi-destinasi wisata yang ada di Lombok. Kebun Villas & ResortDapatkan pengalaman bermalam di hotel romantis dengan booking Kebun Villas & Resort di TravelokaHarga mulai dari Rp The Oberoi Beach ResortThe Oberoi Beach Resort LombokLokasi Medana Beach, Tanjung, PO Box 1096, North Lombok, Lombok, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, 83352 Ingin suasana bulan madu yang tenang dan jauh dari keramaian? Hotel romantis di Lombok selanjutnya ini bisa jadi pilihanmu. Hotel bintang 5 di Lombok ini tak perlu lagi diragukan kualitas pelayanan dan juga fasilitasnya. Meskipun harganya relatif cukup mahal, namun harga ini sebanding dengan kemewahan yang ditawarkan hotel romantis di Lombok satu Oberoi Lombok Sumber gambar TravelokaLokasinya yang dekat bibir Pantai Medana juga membuat panorama yang disajikan The Oberoi Beach Resort semakin romantis. Dengan interior tradisional, dijamin pengalamanmu berbulan madu di hotel romantis satu ini akan sangat Oberoi Beach ResortDapatkan pengalaman bermalam di hotel romantis dengan booking The Oberoi Beach Resort di TravelokaHarga mulai dari Rp Puri Mas Boutique Resort & SpaPuri Mas Boutique Resort and SpaLokasi Jalan Raya Mangsit Beach - Senggigi - Lombok , Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, 83355Pilihan hotel romantis di Lombok yang berlokasi di pinggir pantai selanjutnya adalah Puri Mas Boutique Resort & Spa. Dengan infinity pool yang membuat seolah-olah kolam renang di hotel ini menyatu dengan lautan tentu memberikan atmosfer romantis yang manis, apalagi ketika matahari mulai Mas Boutique Resort and SpaDitambah lagi, hotel romantis di Lombok satu ini juga merupakan mitra dari Traveloka CleanAccommodation. Artinya, kamu tak perlu lagi khawatir soal penerapan protokol kebersihan dan kesehatan karena Puri Mas Boutique Resort & Spa telah berkomitmen untuk menerapkan standar sesuai anjuran CHSE. Puri Mas Boutique Resort & SpaDapatkan pengalaman bermalam di hotel romantis dengan booking Puri Mas Boutique Resort & Spa di TravelokaHarga mulai dari Rp Rinjani LodgeLokasi Jalan Pariwisata Senaru Bayan, Lombok - Nusa Tenggara Barat, Lombok, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, 80335Mendapatkan suasana romantis di Lombok nggak melulu harus mencari hotel dengan pemandangan pantai. Hotel romantis di Lombok selanjutnya ini justru memberikan kamu view indah dari Gunung Rinjani yang asri dan menyejukkan. Rinjani Lodge yang berada di Jalan Pariwisata Senaru Bayan ini memiliki udara sejuk yang segar karena lokasinya yang berdekatan dengan Gunung Rinjani. Dekat dengan berbagai destinasi wisata alam seperti Air Terjun Sendang Gile, hotel romantis di Lombok ini cocok untuk melengkapi rencana bulan madu kamu bersama Lodge• pengalaman bermalam di hotel romantis dengan booking Rinjani Lodge di TravelokaHarga mulai dari Rp La Cocoteraie EcolodgeLokasi Jalan Vila Kelapa, Gili Trawangan, Gili Islands, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, 83352Selain di daratan utama pulau Lombok, kamu juga bisa berburu suasana romantis dengan menyebrang ke tiga gili yang dekat dengan pulau Lombok. Salah satu yang jadi pilihan favorit adalah Gili Trawangan. Dan tentunya, ada pula pilihan akomodasi romantis yang bisa kamu temukan di dengan hotel-hotel romantis sebelumnya, La Cocoteraie Ecolodge menawarkanmu sensasi bermalam yang berbeda, yakni dengan glamping di tengah asrinya alam di Gili Trawangan. Bayangkan bermalam beratapkan tenda di tengah-tengah alam? Tentu pengalaman honeymoon akan menjadi lebih berkesan. Meskipun bermalam di tenda, jangan khawatirkan soal fasilitas karena semua fasilitas yang disediakan oleh La Cocoteraie Ecolodge ini cukup lengkap termasuk restoran dan juga kolam Cocoteraie Ecolodge• pengalaman bermalam di hotel romantis dengan booking La Cocoteraie Ecolodge di TravelokaHarga mulai dari Rp Jeeva Beloam Beach CampLokasi Jalan Pantai Beloam No 1 Jerowaru, Lombok, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, 83672Alternatif hotel romantis di Lombok yang unik selanjutnya adalah Jeeva Beloam Beach Camp. Berada di dekat bibir pantai yang menghadap langsung ke Selat Alas, hotel romantis di Lombok satu ini menawarkan pengalaman bermalam di pondok-pondok bergaya tradisional yang meniru arsitektur perkampungan nelayan Suku Sasak asli lokasi yang indah dan bangunan kamar yang unik, bulan madu di Jeeva Beloam Beach Camp semakin terasa sempurna karena lokasi hotel romantis ini cukup sepi dan tenang sehingga atmosfer dan suasana yang kamu rasakan bersama pasangan akan terasa lebih intim. Nilai tambah lain dari hotel romantis di Lombok ini adalah fitur online check-in yang mempermudahmu melakukan proses check-in secara online lewat aplikasi Traveloka serta juga merupakan mitra dari Traveloka Beloam Beach CampDapatkan pengalaman bermalam di hotel romantis dengan booking Jeeva Beloam Beach Camp di TravelokaHarga mulai dari Rp Hotel Tugu LombokLokasi Sire Beach Sigar Penjalin Village Tanjung Lombok Utara, Lombok, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, 83352Nuansa unik dan berbeda juga bisa kamu temukan di Hotel Tugu Lombok. Hotel romantis di Lombok satu ini juga berlokasi dekat pantai dan dirancang bagaikan zaman kerajaan Nusantara di masa lampau. Mulai dari dekorasi taman, ornamen-ornamen interior dan patung-patung antik memenuhi kawasan hotel romantis di Lombok satu fasilitas seperti Jacuzzi, spa, hingga tempat-tempat duduk di pantai siap untuk buat rencana bulan madu di hotel ini semakin romantis. Selain itu, hotel romantis yang berada di tepi pantai Sire, Lombok ini juga merupakan mitra Traveloka CleanAccommodation yang penerapan protokol kesehatan serta kebersihannya sudah tak perlu lagi kamu ragukan!Hotel Tugu LombokDapatkan pengalaman bermalam di hotel romantis dengan booking Hotel Tugu Lombok di TravelokaHarga mulai dari Rp Pool Villa Club LombokLokasi Jalan Pantai Senggigi , Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, 83355Pool Villa Club Lombok adalah pilihan hotel romantis di Lombok selanjutnya yang cocok jika kamu mencari pengalaman bulan madu yang tak cuma romantis namun juga mewah. Berlokasi dekat dengan pantai Senggigi yang terkenal akan sunset yang indah serta fasilitas kolam yang panjang bak sungai, apapun yang ingin kamu lakukan untuk sempurnakan bulan madu tersedia di hotel romantis satu juga bisa menikmati momen intim bersama pasangan dengan Jacuzzi yang tersedia di Pool Villa Club Lombok ini atau menikmati makan malam romantis di pinggir pantai ditemani suara deru ombak yang Villa Club LombokDapatkan pengalaman bermalam di hotel romantis dengan booking Pool Villa Club Lombok di TravelokaHarga mulai dari Rp Sudamala Suites VillaLokasi Jalan Raya Mangsit, Senggigi, Nusa Tenggara Barat, Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, 83355Sudamala Suites Villa adalah akomodasi bintang 5 lainnya yang cocok untuk bulan madu. Selain karena dilengkapi berbagai fasilitas seperti Spa dan kolam renang dengan view langsung ke lautan, hotel romantis di Lombok ini juga terkenal dekat dengan berbagai destinasi wisata yang ada di Suites Villas SenggigiSoal pemandangan, hotel ini memiliki pemandangan yang sangat romantis. Bahkan, kamu bisa menikmati indahnya matahari terbenam langsung dari balkon kamarmu, lho. Romantis, bukan?Sudamala Suites VillaDapatkan pengalaman bermalam di hotel romantis dengan booking Sudamala Suites Villa di TravelokaHarga mulai dari Rp Katamaran Hotel & ResortLokasi Jalan Raya Mangsit, Senggigi, Lombok 83355 Indonesia, Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, 83355Soal pelayanan, hotel romantis di Lombok satu ini tak perlu lagi diragukan karena Katamaran Hotel & Resort baru merupakan "Traveloka Hotel Awards 2019" untuk semua kategori serta salah satu dari mitra Traveloka CleanAccommodation. Ditambah view hotel yang menghadap langsung ke pantai yang bisa kamu nikmati sembari bersantai di infinity pool, tentu pilihan hotel romantis di Lombok satu ini menarik sekali untuk dicoba, bukan?Lelah seharian bermain di pantai? Kamu bisa manjakan diri dengan layanan Spa dan Massage yang tersedia di Katamaran Hotel & Resort. Hotel romantis di Lombok ini juga menyediakan layanan-layanan khusus untuk berbulan madu seperti candle light dinner di pinggir Hotel & ResortDapatkan best experience menginap di Katamaran Hotel & Resort dengan pesan kamar di TravelokaHarga mulai dari Rp Svarga Resort LombokLokasi Batu Layar Lombok, Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, 83355Svarga Resort Lombok adalah hotel lainnya di Lombok yang juga memenangkan "Traveloka Hotel Awards 2019" untuk kategori hotel dengan pelayanan terbaik di Nusa Tenggara. Tapi, tak cuma pelayanannya saya yang membuat hotel ini menarik, suasana romantis dari hotel yang dirancang di lereng bukit serta menghadap langsung ke pegunungan yang hijau inilah yang membuatnya kerap jadi pilihan hotel romantis untuk bulan madu di fasilitas, tak perlu ragukan lagi karena hotel romantis di Lombok ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari kolam renang publik dan juga private, kamar mandi dengan bathtub, hingga restoran yang menyajikan menu-menu lezat siap menemani perjalanan bulan madu kamu bersama pasangan. Tak hanya itu, hotel romantis ini juga dilengkapi fitur online check-in serta bagian dari mitra Traveloka Resort LombokDapatkan pengalaman menginap dengan pelayanan terbaik di Svarga Resort Lombok dengan pesan kamar di TravelokaHarga mulai dari Rp Mentigi Bay Dome VillaLokasi Jalan Raya Tanjung, Malaka, Pemenang, Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, 83351Sensasi bulan madu unik juga bisa kamu temui dengan bermalam di Mentigi Bay Dome Villa. Hotel romantis di Lombok satu ini memiliki konsep unik dengan kamar-kamar yang dirancang dengan bentuk-bentuk kubah layaknya rumah-rumah di negeri sekitar hotel romantis di Lombok ini juga dikelilingi perbukitan asri dan kehijauan. Menjelang malam tiba, kamu bisa melihat langit lombok yang bertabur bintang, membuat suasana bulan madu terasa semakin romantis. Mentigi Bay Dome VillaDapatkan pengalaman menginap dengan pelayanan terbaik di Mentigi Bay Dome Villa dengan pesan kamar di TravelokaHarga mulai dari Rp Makalele DomesLokasi Jalan Raya Senggigi, Dusun Mentigi, Kel. Malaka, Kec. Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, 83352Rekomendasi hotel romantis di Lombok selanjutnya ini tak kalah unik dibandingkan rekomendasi sebelumnya. Memiliki arsitektur tak biasa berbentuk kubah serta lengkungan-lengkungan abstrak, Makalele Domes jelas takkan gagal berikanmu pengalaman romantis yang takkan terlupakan. Infinity Pool di Makalele DomesMenginap di hotel romantis di Lombok satu ini, kamu bisa nikmati keindahan pemandangan pantai dan laut dari ketinggian. Bahkan, kamu juga nikmati romantisnya momen matahari terbenam langsung dari kamarmu atau sembari bersantai di fasilitas infinity pool yang tersedia di akomodasi romantis satu DomesDapatkan pengalaman menginap dengan pelayanan terbaik di Makalele Domes dengan pesan kamar di TravelokaHarga mulai dari Rp tentukan hotel romantis di Lombok yang pas untuk staycation romantis kamu? Jika belum, kamu masih bisa temukan lebih banyak pilihan hotel di Lombok lewat aplikasi Traveloka untuk dapatkan penawaran harga terbaik. Jangan lupa, kamu juga bisa pilih hotel-hotel mitra Traveloka CleanAccommodation untuk pastikan bulan madu romantismu tetap patuhi protokol kesehatan dan kebersihan sesuai standar CHSE!Hotel & Penginapan Terbaik di LombokTemukan lebih banyak pilihan hotel dan penginapan di Lombok dengan penawaran harga terbaik di Traveloka
Cerpen Bulan Madu. Aku sudah mabuk di dalam perut kapal terbang. Halo sobat karyaku, kali ini admin. Nikah Tanpa Resepsi Dan Bulan Madu, Tengku Firmansyah from Sistem pendataan cerpen terbaik ini mulai diberlakukan untuk cerpen cerpen yang dikirim dan diterbitkan pada bulan maret 2013 dan kedepannya. Aku masih khawatir kulitku menghitam, meski mereka justru. Di sebuah kota yang padat, dimana jumlah kendaraan lebih besar dari pada jumlah manusianya, hiduplah seorang pria penyendiri yang sedang sibuk membersihkan gitarnya. Diposting Oleh Krisnanda Oktifasari Di Tidak Ada KomentarRayyan & Aleeya Episod 18 Hah, Bulan Madu Punya Sobat Karyaku, Kali Ini Sep, 2021 Posting Komentar 1 Best Value Of 25 Romantic Hotels In Dalam Mimpi Itu Menyenangkan. Diposting Oleh Krisnanda Oktifasari Di Tidak Ada Komentar Aku terasa seperti hendak hantukkan sahaja kepala ini di tingkap kapal terbang. Dengan konsep tenda selama bulan madu di bandung, jawa barat. Cerpen kehidupan, cerpen mengharukan lolos moderasi pada Rayyan & Aleeya Episod 18 Hah, Bulan Madu Punya Pasal. Berita itu fakta, atau cuma hoaks? Hasil latihan ujian nasional sma un kali ini juga memperpanjang rekor manis sekolah swasta dalam kategori nilai tertinggi un secara individual. 1 juli 2021 0813 diperbarui Halo Sobat Karyaku, Kali Ini Admin. Karena rumah type 21 hanya ada 1 kamar tidur, praktis mereka Simak cerita bulan madu desainer maria ruth fernanda dan frederik han. Aku merindukan bulan madu kedua ~ cerpen romantishalo sobat mojok cerpen berikut ini kami bagikan cerita pendek romantis ~ cerpen romantis. 20 Sep, 2021 Posting Komentar 1 Best Value Of 25 Romantic Hotels In Manado. Sebenarnya tidak ada masalah, hanya setiap kali bapak sama. Itu bukan hujan deras, tapi gerimis dan meniup aroma tanah yang khas. Contoh cerpen alur maju dua saya selalu menyukai hujan. Hujan Dalam Mimpi Itu Menyenangkan. Saya selalu bermimpi bahwa hujan akan turun di tanah impian saya dan saya juga bermain hujan di sana. Cerpen suami istri bulan madu. Sekian cerpen kali ini, tunggu selanjutnya ya kawan.
cerpen bulan madu di hotel